Kamis, 02 Februari 2012

Candi Karangbesuki = Karangbesuki Temple


1. Lokasi
Candi Karangbesuki (06 April 2007)
Situs Candi Karangbesuki berada di Dsn. Gasek, Ds. Karangbesuki, Kec. Sukun, Kota Malang. Lokasinya tidak jauh dari situs Candi Badut, sekitar 500m arah utara Candi Badut.

2. Penjangkauan
            Situs Candi Karangbesuki dapat di jangkau melalui beberapa rute:
  1. Dari Terminal Arjosari pengunjung naik kendaraan umum (MPU) dengan rute Arjosari-Tidar (AT). Turun di tujuan terakhir yaitu Tidar (100m dari Candi Badut) kemudian berjalan atau naik ojek sekitar 500m kearah Utara dari Candi Badut, maka sampailah di situs Candi Karangbesuki.
  2. Dari Terminal Hamit Rusdi dan Gadang pengunjung naik kendaraan umum (MPU) dengan rute Gadang-Mergan-Landungsari (GML) kemudian turun di Jalan Raya Tidar, naik MPU AT sampai tujuan akhir. Kemudian berjalan atau naik ojek sekitar 500m kearah Utara dari Candi Badut, maka sampailah di situs Candi Karangbesuki. 
  3. Dari Terminal Landungsari pengunjung naik kendaraan umum (MPU) dengan rute Gadang-Mergan-Landungsari (GML) kemudian turun di Jalan Raya Tidar, naik MPU AT sampai tujuan akhir. Kemudian berjalan atau naik ojek sekitar 500m kearah Utara dari Candi Badut, maka sampailah di situs Candi Karangbesuki. 
3. Temuan
a. Pondasi Bangunan Candi
Kondisinya sekarang sangat mengenaskan, tinggal pondasinya saja di area pekuburan desa Karangbesuki. Pada waktu penggalian untuk pemakaman, masyarakat biasa menemukan serpihan-serpihan batu bata dan batu-batu andesit berukir. Dari bentuk ukiran pada batu-batu tersebut didapatkan bentuk yang serupa dengan Candi Badut.

b. Arca Ghanesa
        Arca Ganesha, putra dewa Civa dengan dewi Uma Parwati. Digambarkan Bertubuh manusia berperut buncit namun berkepala seekor Gajah. Tangan ada empat membawa aksamala, kapak, mangkuk tengkorak, dan salah satu mangkuk tengkorak dihisap oleh belalainya. Ganesha adalah dewa ilmu pengetahuan yang dilambangkan perutnya yang buncit (lambodhara). Juga sebagai Dewa penghancur rintangan (wigneswara).

c. Arca Rsy Agastya
Arca Rsy Agastya Candi Karangbesuki (13 Pebruari 2009)
Di situs Candi Karangbesuki, ditemukan arca tokoh Rsy, Arca ini dahulu ditempatkan di dalam punden makam di bawah pohon beringin. Karena bencana angin dahan pohon beringin tersebut putus dan menimpa punden makam. Arcanya kemudian diamankan dan dirawat oleh pihak SDN Karangbesuki 3 (Suwardono dkk, 1996: 7). Oleh pemerintah kota Malang, akhirnya sekarang disimpan di dalam BP3 Mpu Purwa Kota Malang.
Ciri dari tokoh ini adalah orang tua berjenggot runcing, perut ramping, bertangan dua, sebelah kanan membawa tricula dan sebelah kiri telah putus. Dari tangan sebelah kiri yang sikapnya agak diturunkan kebawah, maka dapat disimpulkan, bahwa patahan pergelangan tangan arca ini membawa sebuah kamandalu. Kemungkinan arca ini adalah tokoh Rsy Agastya yang mirip temuan di Candi Deogarh dan Travancore yang berasal dari masa Gupta dinasti Maurya, India. Di sana terdapat arca Agastya namun memiliki bentuk tubuh yang ramping tidak buncit seperti umumnya di candi-candi Jawa. Di Indonesia, Dalam ”Oudheidkundige Verslag 1923” (bijlage K) kita menemukan bahwa gambar-gambar koleksi sriwedari, tokoh No. A, yang oleh Bosch diberinama Maitreya. Tokoh ini juga, menurut pandangan kami jelas sekali seorang Agastya; kumis dan janggut runcing , dan juga terlihat kendi di tangan kiri yang diletakkan rendah. Bentuk arca ini juga normal (tanpa perut buncit); juga tidak terdapat yajnopawita (Poerbatjaraka, 1992: 134-135).
Daftar Rujukan:
Poerbatjaraka. 1926. Agastya in den Archipel. Seri terjemahan KITLV-LIPI (1992). Jakarta: Yayasan Obor.
Suwardono dkk. 1996. Monografi Sejarah Kota Malang. Malang: Sigma Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar